Sabtu, 18 Januari 2014

Cerita Indah di Kota Malang: Pantai Bajol Mati, Unggapan dan Goa Cina.

,
        Waktu itu, beberapa minggu saya sebelum UAS (Ujian Akhir Semester). Saya dan teman Dekat sewaktu SMA. Mereka bernama Billy (Muhammad Billy Rahman dan Vivi (Qurrotus Shofiah). Sebelumnya, saya perkenalkan dulu teman saya yang dua ini.  Muhammad Billy Rahman, dia seorang Mahasiswa juga seperti saya. Dia kuliah di PPNS (Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya) Billy mengambil Jurusan Teknik Otomasi Kapal, ganteng loh, kayak Vidi Aldiano. Katanya sih.. Dan teman saya yang kedua, dia kuliah di ITS (Intitute Teknologi Sepuluh November), Surabaya dengan jurusan yang sama seperti saya, yaitu Teknik Sipil. (Hidup Sipil: Ngomong sama tembok). Kami bertiga merencanakan untuk jalan - jalan ke Malang.  3 Minggu setelah pemberangkatan kita rencakan itu. Setelah kami bertiga Deal, kita langsung menghubungi teman - teman kita yang di Malang. Dan mereka meng-iya-kan ajakan kami. Katanya dengan senang hati. Awalnya kita nggak bertiga ingin berangkat, kami mengajak teman saya yang Kuliah di UNUSA (Dulunya Stikes Yarsis, sekarang ganti UNUSA. Padahal bagusan Yarsis namanya. hehe peace) Jurusan Keparawatan. Namanya Irma Nur Laili, panggilanya Irma dan teman saya yang kedua kuliah di UNESA, Anak Sastra Inggris Loe, namanya Faridah. Mereka berdua nggak bisa gabung di karenakan tugas kampus yang menderahnya. Katanya gitu seh.. Makanya kita berangkat cuma bertiga saja.

Cerita Indah itu di Kota Malang: Potret ke 6 teman itu.
      Jum'at malam waktu yang kita pilih buat berangkat dari Surabaya. Billy teman saya, menjemput saya di Markas saya yang berada di Perum IKIP A165. Sebelum berangkat Billy saya ajak mengisi amunisi dulu, apalagi kalau bukan yang namanya ngopi. Seperti biasanya di Angkringan depan kampus saya. Sekitar pukul 8 kita berangkat ke Sidoarjo. Kita berdua sudah di tunggu Vivi disana. Dia di rumah teman kuliahnya di daerah Porong, Sidoarjo. Setelah sampai di Porong, kami  buat jengkel menunggu cukup lama. Sampai - sampai saya tertidur di pangkuan kursi panjang di Warung yang entah milik siapa. Tepatnya kami berdua menunggu di depan sebuah bangunan Milik TNI Angkatan darat. Lupa saya namanya. hehe. Sekitar 1 sampai 1 setengah jam kita menunggu si anak kecil itu. Datanglah dia dengan muka yang ceria, (senyum-senyum nggak jelas) setelah melihat Saya dan Billy yang menunggunya sekian lama. Tanpa basa - basi kita langsung bergegas menaiki sepeda motor dan langsung jalan. Vivi naik di pangkuan si Billy.  

        Perjalanan kami kurang lebih dua jam lebih. Setelah sampai di Kota Apel ini kami bertiga berhenti di Fly Over Arjosari. Disitu kamu menunggu jemputan teman kami, Muhammad Hisyam Fairuz namanya. Dia kuliah di Universitas Brawijaya, mengambil Jurusan Teknik Industri. Tak lama kami menunggunya, datanglah di hadapan kami. Kami pun bersalaman secara mesra dan membabi buta, setelah lumayan lama kita nggak bertemu (Alay). Hahaha. Di ajaklah kami ke kontrakannya yang tak jauh dari Fly Over tersebut. Cuma mengambil barang doang ke kontrakan. Setelah itu kami menuju ke kost-kos.an-nya Hilyatul Afkar. Dia sama dengan Hisyam, Kuliah di Universitas Brawijaya Jurusan Teknik Industri Juga. Kita sudah di tunggu sama Hilya di persinggahannya. Rencananya sih kita berlima bertolak Ke Alun-alun Batu, buat menikmati Ketan susu yang sangat terkenal itu. Bondan Winarno di kabarkan pernah singgah di sana menikmati nikmatnya ketan susu. Sekitar jam setengah 12 kita sampai di Alun-alun Batu. Ternyata rame juga yang nongkrong di Ketan susu tersebut, Yang pasti anak-anak mudah yang menyesaki Warunng Ketan Susu. Setelah saya merasakan, enak juga rasanya. Mungkin yang nggak enak bagi saya adalah Harganya. Ya kalau menurut saya sih di atas ambang Uang saya. Perporsinya 6 ribu sampai 10 ribu. Maklum Mahasiswa. hehe. Sampailah di pukul 02.00 Pagi. kami bergegas pulang ke tempat istirahat, saya dan billy tidur di kontakannya Hisyam, sedangkan vivi tidur di kosannya Hilya. Banyak hal yang kami omongkan di tempat ketan susu tadi, ngobrol sampai berjam-jam. Dari obrolan itu, saya dan teman - teman sepakat ke Pantai Selatan, Malang (Walaupun saya sudah pernah kesitu). 

           Pagi sekitar pukul 8 saya, Billy, dan Hisyam bertolak ke Kostnya Hilyah, lagi - lagi kami di buat menunggu setelah sampai disana. Maklum cewek. Ya nggak?. Waktu sarapan pun tiba, Selaku tuan rumah, hisyam dan Hilya mengajak kami ke tempat langganannya makan (Nasi Pecel). Nasinya Pecelnya se Lumayan, Tapi enak. Hahaha. Setelah selesai, kita bergegas ke Kos annya Lailatul Muniroh. Menjemputnya dan mengajak Jalan-jalan, Maklum, katanya dia jarang jalan-jalan kalau di malang. Alasannya nggak ada Motor, Tapi itu memang alasan yang benar. haha. Sebelumnya saya perkenalkan, Namanya Lailatul Muniroh, dia juga kuliah di Universitas Brawijaya, sama dengan Hilya dan Hisyam. Bedanya Muni (Nama Panggilannya) ini mengambil Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universtas Brawijaya. Tak lama kemudian dapat kabar juga dari 1 teman kita yang bisa bergabung buat jalan-jalan. katanya dia akan menyusul kita. Namanya Muhammad Yasin, Mantannya si Muni tadi itu. hehe. Dia juga kuliah di Universitas Brawijaya Jurusan Perhutanan (Anak Rimba). Haha.

       Jarum Jam pukul 10.00 tepat, kami akhirnya berangkat dari Kost - kost anya Lailatul Muniroh. Perjalanan yang cukup panjang dan cukup melelahkan. 2 setengah Jam lebih kita di perjalanlan. Dengan jalan yang berkelok-kelok menaiki bukit, menuruni bukit. Sungguh Indah ciptaan Allah SWT. Itu yang terbersit di pikiran saya. 2 jam lebih itu berlalu, sampailah kami di Pantai Unggapan (Tempat pertama kami singgah). Muka Capek pun berubah menjadi Muka yang sumringah (Muka Senyum). Di pantai Unggapan kita cuman numbang ke Toilet, kenapa? karena itu bukan tujuan kami. Tujuan utama kami adalah ke pantai Goa Cina. Tapi pantai Unggapan benar-benar indah, belum banyak orang yang ke situ. Pantainya yang berwarna hijau dengan pasir putih yang indah. Kami sempat mengabadikan Moment di pantai Unggapan, walaupun hanya di depannya saja. hehe. Tak lama kemudian datanglah teman kami Muhammad Yasin bersama teman MABAnya (Mahasiswa Baru), dengan membawa kamera DSLR Canon. hehe. Ini yang kita tunggu-tunggu (Kameranya). 

Depan: Potret Pantai Unggapan, Malang

       Setelah asyik berfoto-foto di Pantai Unggapan, kamu mencari background lagi. Di Jembatan yang bagus desainya dan dari situ bisa melihat indahnya Pantai Unggapan yang airnya berwarna hijau. Nama jembatannya adalah Jembatan Pantai Bajol Mati. Kenapa di namakan demikian, Mungkin karena ada pantai yang namanya Pantai Bajol Mati. Pantai ini di sebelah pantai Unggapan. kurang lebih 300 meteran dari pantai Unggapan. Pantai ini beda tipislah keindahnya sama Pantai Unggapan. Dan Jembatan Bajol mati menjadi Background berfoto kami selanjutnya. Setelah jeprat - jepret sana - sani. Hasilnya Amazing bin Mantap pokoknya. hehe.
Jembatan Pantai Bajol Mati, di belakangnya adalah Pantai Unggapan
Jembatan Pantai Bajol Mati: Dari kiri: Billy, Vivi, Hilya, Saya dan yang duduk: Eli (Muni)
       Tibalah saatnya kita meluncur ke tujuan utama kami, di Pantai Goa Cina. Untuk memasuki Pantai ini sangat bergelombang jalannya. Banyak batuan besar di kanan kiri kita. Kita menaiki sepeda di kocak - kocak sampai rasa mulai di perut hadir. Maklum Pantai ini masih sedikit yang menjamanya. Sulit buat mobil buat masuk dengan medan jalan segitu bergelombang. Kurang lebih jaraknya dari jalan besar ke pantainya 1 Km. Tibalah kami di parkiran wisata. Cukup luas juga parkirannya dan cukup rame juga sepeda motor yang di parkiran. Cukup dengan membayar 6 ribu rupiah kita bisa menikmati Ciptaan Allah SWT yang begitu indah ini. Hanya satu kata yang terucap di bibir dan secara berulang-ulang saya ucapkan "Subhanallah". Pertama kali saya memijakan di pantai Goa Cina. ketika masuk di jumpahi pula Warung-warung kecil yang berjejeran, rumah warga, dan Musholah kecil yang berukuran 6 x 5 meter. Ada juga pedagang Bakso yang menjajakan jualan. Tapi sayangnya saya nggak mencoba bakso itu, maklum teman - teman langsung menuju tempat yang past buat mengabadikan kenangan kita ini. Kami berjalan ke arah selatan, di tengah perjalanan saya melihat sebuah Goa. Dan ini awal mulanya kenapa nama pantai ini di namai Pantai Goa Cina. Konon katanya di Goa itu telah bertapa seorang berkulit putih dan bermata sipit yang berasal dari cina. Dan ketika bertapa sekian lama, orang cina tersebut menghilang entah kemana. Nggak ada yang tahu hilangnya kemana. Dari situ awal mulanya pantai ini di namakan Pantai Goa Cina. Setelah puas melihat Goa, saya langsung bergegas menghampiri teman-teman saya. Sekali lagi saya berucap Subhanallah. "Inikah ciptaan mu Illahi Robbi". Tanpa basa-basi saya langsung menghampiri teman-teman yang asyik berpose. Ini hasil jepretan jepretannya.

Pantai Goa Cina : Jepretan: Vivi dan yang berpose, dari kiri: Saya, Hisyam, Billy, dan Hilya.
Potret: Dari kiri bersama Saya, Hisyam, Hilya, dan billy.
Potret: Saya bersama Billy Rahman








Setelah capek - capek sesi pemotretan pertama, Ngobrolin 
masa-masa dulu waktu SMA dan celotehan-celotehan 
lelucon. Pokoknya nge-buli si MAT (Julukan Yasin)

Sebelum pulang, ini jepretan sesi yang ke dua. hehehe
                    Dari kiri: Yasin, Vivi, Hilya, Saya, dan Billy.
         Ya cukuplah Potret-potretannya, cukup mengesankan waktu itu bersama teman-teman. Sekitar pukul 5 Sore kami bergegas menuju Parkiran tempat wisata. Kita langsung nge-gas sepeda motor kita masing-masing. Langsung Cus ke Malang. Di perjalanan kita berhenti untuk mengisih bahan bakar motor kita. Kita saja minum masak motor kita nggak. Iya apa iya. hehe. Dan juga kami beristirahat sejenak di Pom tersebut, sembari melakukan ibadah Sholat Magrib dan mencicipi hangatnya Cilok (Pentol kalau di Surabaya). Perjalanan kita lanjutkan, di selah - selah perjalanan teman-teman kebanyakan mengantuk saat mengandarai motor, termasuk saya sendiri. hehe. Apa ini akibat Cilok tadi ya?. haha. Ya nggaklah, Tahu sendiri hawa di Malang itu kayak apa, dingin-dingin gimana gitu, membuat ngantuk. Di samping itu kita kecapekan, Makanya jadi ngantuk ketika di jalan. Setelah beberapa jam di jalan, tibalah kami di Kota Malang. Sekitar pukul Setengah 9 kami tiba di kost-an Eli (Muni). Setelah berpamitan sama Eli, kita bergegas ke kost-an Hilya. Sampailah kita di kost-an-nya Hilya, mereka berdua (Hilya dan Vivi) langsung masuk ke Kost-an. Saya, Billy, dan Yasin menuju ke kontrakannya Yasin, sedangkan Hisyam langsung ke kampus. Katanya sih ada rapat dadakan di Himpunannya. 

        Tak lama kemudian kira-kira pukul 10.00 WIB, kami melakukan perjalanan lagi. Kali ini Wisata Kuliner. Ini permintaan saya langsung, maklum pecinta kuliner. Teman-teman tak ajak ke Ceker Dinamit, tempatnya di dekat Kampus Universitas Malang. Kenapa saya pilih Ceker Dinamit?, Karena saya penggemar berat makanan yang berbahan utama ceker. Ini kali kedua saya menyatroni Ceker dinamit. Rasanya memukau, pedasnya membunuh lidah saya hingga hanya rasa pedas yang di rasa. Duluny saya nggak suka namanya makanan pedas. Awalnya gara-gara ceker Lapindo yang ada di Sidoarjo. Dari situ saya ketagihan makanan pedas. Cukup puas teman-teman ketika tak ajak kesana. Oiyah lupa, saya ke Ceker Dinamit bersama Hisyam, Billy, Hilya, dan Vivi. Yasin dan Eli (Muni) nggak bisa ikut. Yang Yasin ada janji sama teman kampusnya buat Nobar Team kesayangannya "Arsenal" di Alun-alun Batu, Sedangkan yang Eli (Muni) nggak bisa ikut karena kecapekan, dan tengah malam harus ngerjakan tugas kuliahnya. Ya cukup bisa di maklumilah kedua teman kita yang nggak bisa ikut itu. Jujur teman yang bisa ikut itu, merasa keberatan buat berangkat melancong lagi. Khususnya yang cewek, si Hilya dan Vivi. Tahu kenapa?, Karena kecapekan. Tapi Saya, Hisyam, dan Billy memaksanya buat ikut. Kata kita bertiga, kalau nggak ada cewek itu nggak enak. hehe. Yang paling doyan makan cekernya itu si Vivi, katanya si enak. Gimana nggak lahap makannya, lawong dia makannya nggak pedas. Kalau di istilahkan itu Ceker yang level Jongkok. Ada 5 level di ceker lapindo, tapi saya mintak yang level 3 saja. Itu pun sangat menguras keringat saya akibat rasa pedasnya. Tapi semua itu enak lho, pulang ngomong nggak bakal bali, ehh besok-besoknya datang lagi. Tobat sambel itu namanya. hehe.  

        Setelah 2 jam kami asyik bercengkrama sama ceker, kami pun begegas pulang. Mampir ke kost annya Hilya buat mengantar Hilya dan Vivi. Setelah itu kamu bertiga balik ke kontrakannya Hisyam. Nyampek kontrakan saya langsung tidur di ruang tamu, sudah nggak tahu apa-apa setelah itu. Maklum kecapekan berat saya. 

        Pukul 7 saya terbangun, dan lekas ke kamar mandi buat mandi. Bangun-bangun badan rasanya nggak enak semua, dari mandi-mandi di laut kemarinya nyampek kontrakan nggak mandi, malah langsung tidur saya. hehe. Sehabis mandi saya bercengkrama sama penghuni kost salaman sana-sini (Sama teman-temanya Hisyam). Hisyam mengajak saya dan billy Museum Brawijaya. Setelah bayar parkir 2 ribu per sepeda motor. Ehh malah nggak jadi masuk, kami betigah lebih memilih ke pasar Minggunya. Cukup rame pasar minggunya. Ketika kami kesitu, ehh.. malah para sebagian penjual mengemasih jualannya. Masak takut sama kita-kita ini, di kira kita mau menjarah barang jualannya mungkin. hehe.. Alasannya kenapa berkemas para penjual?, karena sudah siang saya kesitunya. hahaha, makanya di kemas jualannya. Tahu nggak apa yang saya dapat dari Pasar Minggu itu? Ya jelas nggak tahulah kalian, kan saya nggak pernah cerita-cerita. hehe. Saya membeli 2 Pigora yang cukup bagus menurut saya. Pigora gaya minimalis yang di tawarkan ke saya. Makanya saya tertarik membelinya. 1 Pigora berukuran besar dengan harga 55 ribu, dan 1 pigora berukuran kecil dengan harga 25 ribu. 

        Setelah puas, kita bertiga langsung bergegas pulang dan balik ke kontrakan. Setelah sampai, lagi - lagi saya langsung tertidur. Kali ini tertidur di kamar teman saya. hehe. Pukul 5 an saya bangun. Bergegas ke kamar mandi dan mandi. Setelah itu siap-siap buat balik ke Surabaya. Sebelum pulang lagi-lagi kita Kuliner lagi. Kali ini nasi Keprek yang kami datangi, katanya temenku di Hilya dan Hisyam, nasi ini sangat terkenal di kalangan Mahasiswa di Universitas Brawijaya dan Malang. Memang sangat-sangat nikmay rasanya di lidah nasi keprek ini. Nggak salah teman saya mengajak orang baru yang pecinta Kuliner seperti saya ini. hehe. Setelah selesai makan, rupahnya saya kaget dengan harga nasih yang saya makan tadi. Tapi ya sudahlah, sebanding dengan cita rasa yang di tawarkan. Jam 8 kurang kami berpamitan dengan teman-teman yang di malang, Hisyam, Hilya, Yasin (Yang ikut Makan). kami pulang jam 8 tepat pulang dari Kedai Nasi keprek. Jam 10.12 WIB Saya, Billy dan Vivi tiba di kost saya. Kok tahu kalau jam 10.12 WIB? Ya tahulah , kan waktu itu saya lihat jam. hehe.. Dan mereka berdua berpamitan setelah mengasihkan pigora yang saya beli di Pasar Minggu. Cukup melelakan sekali perjalanan itu. Ini pengalaman saya dengan teman teman saya. Dan akhirnya saya tertidur di kamar kost an. Lelap dan pulas. Thank sudah membaca, pemgalaman panjang saya ini. hehe..

       Berkunjunglah ke Pantai Selatan Malang, Mata kalian akan di manjakan Keindahan ciptaan Allah SWT. Monggo... Dolen iku enak. hahaha. Nggak akan rugi pokoknya. 



"Tulisan ini saya kirim ke Media Cetak Harian Surya lewat emailnya Harian.surya@gmail.com. semoga muncul di koran harian surya. Amin"





MH.Chifdzuddin
18 Januari 2014 Pukul 21.24 WIB
Kamar Kost Perum IKIP A 165, Gunung Anyar, Surabaya.  




  

25 komentar :

  1. waahhh.. seru ya oom jalan sama temen2..?!
    jadi pengen ketemu temen2 lama gue nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bang. Nostalgia masa SMA. hehe
      Segera di hubungi bang. Langsung Cus...

      Hapus
  2. Balasan
    1. Aniversery ne TNCBT budal wes. Tanggal 15 Februari besok. Oke nggak?

      Hapus
  3. Pertama-tama mau ngasi saran aja mas. Itu tolong kata-kata yang ada kejawa-jawaannya dikurangi, biar pembaca dari lain daerah paham, semisal 3 jam an jadi sekitar 3 jam bla bla bla. Terus ada kata "tak ajak" diganti jadi saya ajak. Gitu aja sih ehehe.

    Ini semacam reonian geng SMA gitu ya! keren! keliling malang! lewat Sidoarjo juga! hehe... dari yang mas tulis di atas, yang pernah saya kunjungi cuma pasar minggu sama museum brawijaya, itu aja musium brawijayanya aku enggak pernah nyampe ke parkirannya *eh..

    engga rugi meskipun sempet kesel gara-gara nunggu temen, terus jauh-jauh ke malang, capek-capek, wisata kuliner yang lumayan mahal harganya, tapi puas banget pengalamannya. Bisa ketemu sama temen-temen lama dan ngeliat mereka tumbuh berubah itu menyenangkan! enggak terlupakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya thanks banget sudah mengingatkan saya bang.. sarannya segeran tak perbaiki..

      Bener bangt teman Gank waktu SMA. kalau belumke pantai selatan? segeralah mencoba. masak orang sidorarjo belum pernah kesana. padahal lebih deket dari surabaya. hehe
      Kalau ke kota orang nggak afdhol kalau nggak nyicipi jajanannya. ya Nggak? apalagi saya yang doyan sekali sama yang namanya kuliner...

      Hapus
  4. reunian sama temen genk SMA itu kalo bisa ngumpul aja udaah sukur bangettt.. apalagi ini bisa ngebolang bareng aaaakkkkk envyyy.. seruuu.. pantainya jugaaaa keren subhanallah :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang saya rasakan kemarin ya seperti itu. Makanya yang berangkat dari surabaya cuma 3. Yang di malang juga cuma 5, padahal masih banyak lagi.
      Biasanya berkumpul hanya pas liburan semester saja. kemarin kita sempet-sempetkan itu.

      Hapus
  5. Kemaren baru baca postingan temen ttg kunjungannya ke goa cina. Wuiihh.. Kayaknya pantainya keren banget ya.. :3
    Apalagi liburan sama teman2 SMA. Asik kayaknya. :")
    Semoga tulisannya dimuat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bang. coba kesanalah. cobalah sensasinya. apalagi ke Pulau Sempunya. katanya lebih wow. juga...
      amin

      Hapus
  6. teman-dekat-banget-saya..berasa ribet dibacanya..
    iyasih...pantai goa cina itu salah satu pantai terbaik di malang...
    nasi keprek itu yang mana ya,,,aku di malang tapi malah baru denger istilahnya itu,,,hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha. iya ribet. sedikit alay juga. paragraf pertama.
      kalau nggak salah namanya Nasi Keprok apa keprek ya?. agak lupa-lupa gitu saya. hehe.
      pokoknya tempatnya di dekat pintu keluar sebelum Jurusan Teknik Sipil. Lab Rawa dan apa gitu.

      Hapus
  7. Aku belum pernah ke goa cina, bagus banget ya ternyata pemandangannya. kalo ngomongin wisata kuliner, aku juga doyan banget berwisata kuliner, kapan-kapan boleh dicoba ke goa cina terus makan ceker dinamit//

    BalasHapus
    Balasan
    1. kapan-kapan wisata kuliner bareng. sama-sama pecinta kuliner.

      Hapus
  8. abis basah-basahan di pantai langsung tidur gak papa emangnya? itu air pantai kan udah di pipisin ikan. hati-hati lho bro...

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha. maklum bro kecapek an. rasa-rasanya asin gimana gitu.

      Hapus
  9. mungkin cuma perasaan gue aja kali ya tapi perasaan aku juga pernah buat judul yang sama tapi dengan isi berbeda , jodoh ? :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. lho iya ta bro.. emang sama, sama punya yang mana bro?

      Hapus
  10. Sama kaya MIftah, agak ribet bacanya juga. Maaf yak:D Pantainya bagus, semoga suatu saat bisa kesana. Biasanya ke Malang selalu fokus ke Mahameru sama Bromo ^__^V

    Ini tulisan serius dikirim ke koran? Bukannya ada aturan ya kalau belum dimuat, enggak boleh dipublikasikan, meski itu di blog pribadi? Aturannya kan biasanya harus menunggu 3 bulan atau sebulan? Kalau tidak dimuat, naskah bisa ditarik kembali dan dipublikasikan di media lain seperti blog. Saya pernah kirim ke koran juga kemarin. Aturannya begitu. *just share

    BalasHapus
    Balasan
    1. *nambah ya ^___^V

      Itu judul, mungkin bisa diganti: Cerita Indah di Kota Malang :)

      Hapus
    2. Iya mbak Lin. sudah saya ganti..
      Mahameru dan Bromo, Icon Jawa Timur.

      Seperti itu ya mbak, saya kemarin langsung saya kirim saja. di koran nggak ada syarat-syarat seperti itu. makasih loe mbak atas infonya. jujur baru banget jadi anak blogger saya. masih junior. hehe

      Hapus
    3. seru pasti jalan-jalan bareng temen-temen. gue jadi kangen gimana asiknya jalan bareng temen. iyahh, jalan baren temen lebih menyenangkan ketimbang bareng pacar atau gebetan. btw salam ya buat vivi, dia kece. :-D

      Hapus
    4. Seru banget bang. wah. segera di hubungi bang temen loe.
      Vivi, wah sudah banyak yang menaksirinya. hehehe

      Hapus
  11. oh meeeen, pantai di malang ternyata nggak kalah sama pantai di jogja, tiap ada orng yang travelling ke pantai, gue pasti jadi ngiriii...untungnya walo musim hujan, pas lu ke sana nggak ujan yaaak??? udah gitu dari jembatan aja pemandangannya udah inda banget daaaaaah..sampe di pantainya widiiih...kereeeennn..mana temennya banyaaaak..asoyyy banettttt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak meyke. ayo kesini, ke Malang. bener-bener nggak akan rugi kalau ke sini. hehe.
      Di Malang sama saja kalau musim hujan.
      Thanks banget ya mbak..

      Hapus

You might also like

 

Kubangan Kehidupan Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...