Senin, 07 September 2015

Pendidik Vs Pengajar

,
Teringat ungkapan dari salah satu seorang pakar pendidikan Indonesia, beliau adalah Prof. Dr. Arief Rahman, M.Pd Guru Besar Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia. Beliau pernah mengatakan dalam sebuah forum di Televisi Swasta, bahwa seorang "Guru" itu dibagi menjadi dua, yaitu Guru Pendidik dan Guru Pengajar. Guru Pendidik adalah guru yang benar -  benar mendidik secara benar dengan hati nurani, mendidik di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah, guru yang menginspirasi siswanya, dan pantas diberikan tanda pahlawan tanpa tanda jasa kepadanya. sedangkan definisi Guru Pengajar adalah  guru yang hanya mengajar berdasarkan tuntunan waktu yang ditetapkan oleh sekolah tersebut, guru yang pasif terhadap siswanya, guru masuk dan pulang mengajar tepat waktu.

Ungkapan beliau, Prof. Dr. Arif Rahman begitu sangat membekas dibenak saya pribadi. Sontak tertuju kepada kondisi Guru ataupun Dosen di Indonesia. Begitu naif kalau kita sampai tidak menerima ungkapan Prof. Dr. Arif Rahman tersebut. Dunia pendidikan di Indonesia memanglah seperti itu, saya analogikan kepada dosen ditempat saya berkuliah, saya nilai dosen ditempat saya kuliah, bertipe seorang "pengajar", bukan pendidik, akan tetapi hanya segelintir yang bertipe pendidik. Mereka datang dikampus tepat waktu, pukul 08.00 WIB, dan pulang dari kampus pukul 15.00 WIB tepat, terkadang sampai lebih, dan lebihnya (menit) bisa dihitung dari jari jemari. Saya pribadi sampai iri dengan kampus sebelah, mendengarkan cerita teman tentang dosennya di perguruan tinggi mereka berkuliah. Mereka bercerita, kalau dosen dan mahasiswa bak rekan, bak teman, bak anak-bapak, berani menemani mahasiswanya sampai gelap gulita datang.

Teringat cerita Bapak saya yang beberapa minggu lalu baru pulang dari negara tetangga, yaitu Malaysia. Beliau bercerita banyak tentang pendidikan di Malaysia. Kata beliau Indonesia kalah jauh dengan Malaysia, padahal dulu mereka berguru ke kita, tapi sekarang sudah terbalik, guru yang berguru ke muridnya. Ada apakah dengan pendidikan Indonesia?. Apakah karena seorang guru atau dosen kurang mendapat tempat dihati para petinggih bangsa?. Apakah petinggi lupa, kalau dia pernah dididik seorang guru atau dosen dulunya?. Sulit dimengerti, dibenak mereka seperti apa.

Bapak saya juga bercerita, tentang tingkat kesejeterahan seorang guru dan dosen disana. Perbandingan kesejateraan guru atau dosen di Malaysia dengan di Indonesia bagaikan langit dengan bumi. Di Malaysia, bisa dibilang guru atau dosen sangat sejaterah, bahkan bisa gaji seorang guru atau dosen lebih tinggi diantara pekerjaan lainnya di Negara Malaysia. Di Malaysia, kata Bapak saya, gaji guru SMA bisa sampai 40 - 50 juta perbulannya. di Indonesia berapakah?. Ah sudahlah, pikir sendiri. Dengan gaji segitu, mereka sampai bisa membeli sebidang tanah yang luas untuk dijadikan perkebunan sawit di negaranya. Sungguh benar -  benar sangat menghargai seorang pendidik di negaranya.



Terima Kasih

MH. Chifdzuddin
06 September 2015 Pukul 19.01 WIB
At Jl. Brawijaya 50 RT. 07 RW. 02 Gopa'an Sembunganyar Dukun Gresik

You might also like

 

Kubangan Kehidupan Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...