Jumat, 30 Mei 2014

Latian Dasar Kepemimpinan Siswa

,
      Kalau mengingat masa - masa SMA itu memang kagak bisa terlupakan. Seperti kata orang - orang, masa SMA itu masa - masa yang paling indah. Ya nggak kawan?. Saya bakal berbagi pengalaman pengalaman waktu SMA saya yang Insya Allah cukup kocak dan penuh kenangan. Sebelum masuk SMA, saya bersekolah di MTs YKUI Maskumambang (Pondok Pesantren) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Setelah lulus dari situ saya meminta orang tua saya agar saya bisa bersekolah di SMA Negeri. Orang tua saya mengabulkan permintaan saya, lalu menyekolahkan saya SMA 1 Sidayu, Gresik. Tepatnya di Kecamatan Sidayu, Gresik. Penuh perjuangan keras saya untuk masuk ke SMA. Kenapa saya ngomong seperti itu, karena saya pada waktu ujian masuk SMA, saya sudah berjuang dengan menggunakan enggrang kesana, maklum kaki saya patah habis kecelakaan di Lapangan sepak bola sekitar pada H - 1 bulan Ujian Nasional SMP/MTs. Tap saya nggak akan bercerita tentang itu, yang saya ceritakan adalah masa - masa SMA saya yang penuh dengan kenangan bagi saya. 

Depan Kelas XII IPA 1
      Pengumuman test masuk SMA. saya sangat tercengangkan di mata saya karena saya bisa di terima  di salah satu SMA Favorit di Kabupaten Gresik, di tambah saya juga di terima di Kelas RSBI nya (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Saya cukup bangga karena saya bisa mendepak ribuan siswa yang ikut test di sekolah itu. Yang saya pikirkan kenapa saya bisa masuk ke RSBI itu, padahal bahasa inggris saya nggak sebegitu pintar. Rumor - rumornya dulu, kalau sekolahnya berbahasa inggris dan buku - buku pelajarannya juga berbahasa inggris. Cukup mengerihkan bagi seorang seperti saya yang minim sekali pendidikan tentang bahasa inggris. Dari hal itu semua, mau nggak mau saya harus menjalaninya. Saya anggap woles saja secara fisik saya, tapi pikiran saya pusing memikirkannya. 

      Tak beberapa hari kemudian, saya masih ingat hari itu, hari senin dengan di antar sepupu saya untuk pergi ke sekolah baru saya. Untuk mengambil kain seragam sekolah dan buku pelajaran yang akan di ajarkan di sekolah nantinya. Cukup senang ketika memegang kain yang di berikan ke saya, di kasihkan langsung oleh Bapak yang mengurusi Tata Usaha (Saya Lupa namanya siapa), saya di kaih pengarahan masalah seragam yang akan di jahit sendiri. Kain ini di jahit berdasarkan gambar yang di berikan pula oleh bapaknya. Ribet banget ya?, memang. Nggak kayak di sekolah sebelumnya, beli langsung jadi saja. Maklum negeri sama swasta memang beda. katanya seperti itu. Setelah mengambil Kain Seragam, beranjak pergi ke Ruang kelas yang saya tempati. Ternyata saya dapat Ruang nomor satu yaitu Ruang kelas X-1. Jujur ruang kelasnya sangat strategis sekali, deket sama tempat parkir sepeda motor, Laboratorium FISIKA, KIMIA, BIOLOGI, dan yang pasti deket sama toilet. hehe. Di situ saya dan teman - teman baruku di kasih pengarahan masalah Pembelajaran dan Buku. Dengan di pimpin oleh Wali kelas saya yang baru, Beliau adalah guru Biologi, namanya Bu Yuni Rakhmawati, S.Pd, M.Pd. Wali kelas pertama saya adalah seorang cewek, karena sebelumnya adalah di MI dan MTs adalah cowok wali kelas saya, maklum Pondok Pesantren.
Tepi Bengawan Solo
Teman saya yang di MTs,yang di terimah di SMA 1 Sidayu ada 4, Saya, Lailatul Isti'anah, Muh. Rasyid Ridho (Teman sekelas di Mts), dan Kholid Rafsanjani (Teman satu kelas juga di MTs). Saya cukup bersyukurlah bisa melihat wajah-wajah mereka kembali di sekolah yang baru ini. Awalnya saya pikir hanya saya saja yang sekolah disini. Setelah dapat pengarahan, langsunglah kita sekelas di bagi buku - buku yang tebel nya minta ampun (Lebay Dikit), Buku pelajaran Biologi, Matematika, Fisika dan Kimia. Ke empat buku itu berbahasa inggris semua, tapi ada terjemahannya kok ke bahasa Indonesia (Kecil-kecil tulisannya). Di pengarahan itu, hati saya langsung Makjleb mendengar kalau, ke empat mata pelajaran inti ini Ujiannya dengan berbahasa Inggris. Ngenes banget, pikir saya. Dari situ memicuh semangat saya untuk belajar lebih giat. Soalnya teman-teman saya kebanyakan adalah lulusan negeri, saya sendiri agak minder awalnya, karena lulusan pondok pesantren. Benar - benar berbeda aturannya daripada di Pondok. Yang saya salut di sekolah ini adalah kedisiplinannya yang tinggi, terkenal dengan guru-guru yang di bilang Killer (Katanya seh).
Lapangan Basket

    Langsung saja, hari masuk Efektif pun tiba. Hari pertama masuk Upacara adalah hari yang paling mengesankan buat saya. Saya melihat dari sudut gerbang sana, banyak siswa-siswi (Senior) yang terlambat dan tidak di perbolehkan masuk untuk mengikuti Upacara. Benar - benar sangat disiplin sekolahan ini. Ketika upacara saya melakukan kesalahan besar, saya tepok - tepok tangan sendiri ketika ada senior yang mendapat penghargaan karena prestasinya. Saya lupa prestasinya apa waktu itu. Gara - gara tepok tangan itu, saya mendapat Bogeman dan tendangan dari seorang guru yang saya sendiri tidak kenal siapa guru itu. Sebenarnya bukan saya saja yang mendapatkannya, saya, dan teman saya Namanya Saifu dan Aank. kita bertiga yang menjadi sasaran Bogeman dari guru tersebut. Apesnya adalah Si saifu dan Aank waktu itu mengeles, sehingga tidak kenak bogeman itu. Hanya saya sendiri yang kena bogeman dan tendangan di rahang sisi kanan saya (kepala). Itu benar-benar kenangan dan gebrakan kedisplinan yang saya rasakan ketika awal masuk sekolah. Sampai sekarang benar-benar melekat di pikiran saya. Setelah Upacara selesai, kita bertiga (Saya, Aank, dan Saifu) langsung mencari guru itu di ruang kantornya. Dan kami meminta maaf atas kesalahan kami, hebatnya lagi beliau yang memukul saya malah balik meminta maaf kepada kita atas tindakannya yang keterlaluan sampai seperti itu. Saya masih ingat sekali kalau dia sambil menangis menasehati kita bertiga. Dan berjanji kalau tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu. Nama beliau adalah Imam Arifin, S.Ag. Beliau adalah guru Agama Islam di Sekolahan saya. Beliau memang terkenal ke Killerannya. Wataknya keras, tapi bagi saya pribadi dia adalah guru yang baik dan pantas menjadi panutan. Sampai saat ini, saya masih bersilaturahmi dengan beliau, lewat facebook, dan kalau hari Raya saya dan teman - teman selalu bersilaturahmi ke rumahnya. Tapi sayang, kata beliau, beliau sudah di tidak mengajar di SMA Saya dulu. Sekarang beliau di tempatkan di Dinas Pendidikan Kota Gresik. Itu adalah hal paling mengesankan di awal pertama masuk menjadi seorang siswa SMA. 
Wajah masa SMA

      Awal MOS (Masa Orientasi Siswa ) dan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa), disini ada hal yang mengesankan lagi. Pas MOS kenangannya nggak sebegitu terkesan sih. Tapi Pas LDKSnya yang berkesan. Pas LDKS itu kayak seperti Ospek pas awal jadi MABA. Jadi, sabtu sama minggu kita menginap di sekolahan. Tidurnya di Aula yang cukup besar. di LDKS itu, kita siswa/siswi baru mendapat pengarahan masalah seluk beluk di SMA maupun Organisasi di dalamnya. Yang mengesankan sebenarnya banyak, ada outbond di malam harinya, yang kata teman - teman itu harus melewati rintangan - rintangan yang di buat kakak senior. Dan perlihatkan hantu - hantuan yang di progreskan untuk menakuti peserta LDKS itu. Tapi saya tidak mengikutinya, karena kaki saya belum pulih betul. Saya ijin ke senior langsung lewat sepupu saya yang juga menjadi panitia LDKS itu. Hehe, enak kan (Nepotisme dikit). Yang benar - benar teringat di pikiran saya adalah, di malam LDKS saya hampir bertengkar dengan Siswa baru juga. Saya sampai mau di keroyok dan di hantam sama batu bata. Waktu itu kejadiannya di depan Mushola Sekolah. Nggak tahu masalahnya apa, kok tiba - tiba mau ngeroyok saya. Sampai sekarang saya nggak tahu masalahnya apa, tapi saya yakin pernah membuat mereka marah karena tindakanku. Tapi jujur saya nggak tahu apa yang saya lakukan sehingga mereka seperti. Akhirnya saya di lerai seorang teman saya sekelas, Aank namanya dan satu teman lagi, yang saya sendiri belum kenal dia siapa waktu itu, namanya Gibil. Berkat mereka berdua saya lepas dari pengeroyokan massa. Mereka mengancap bla - bla setelah di lerai itu, tapi saya tak menghiraukan. hehe. Yang saya takutkan hanya satu, kaki saya yang belum pulih betul. Setelah berjalannya waktu, kita pun berteman, mereka yang mau ngeroyok saya namanya adalah Agung, Shaiful Munir, dan Tepos (Nama Julukan, Nama Aslinya Ferdinata). Yang Agung sekarang sudah menikah, dan di karuniai 1 anak, Yang Munir nggak kuliah, dia meneruskan Usahanya orang tuanya. Dan yang Tepos ini dia masih sering berhubungan dengan saya, sesekali ngopi bareng di Surabaya. Dia Kuliah di PPNS (Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya), Mengambil jurusan Otomasi Perkapalan. Itulah yang mengesankan di antara yang mengesankan di awal jadi Siswa Baru di Sekolah saya yang baru. Benar-benar teringat sampai kapanpun. Ujung-ujungnya kita berteman (Musuh menjadi Saudara).






MH. Chifdzuddin
28 Mei 2014 Pukul 18.43 WIB
At Home. Jln. Brawijaya No. 51 RT 07 / RW 02 Gopa'an Sembunganyar Dukun Gresik


0 komentar to “ Latian Dasar Kepemimpinan Siswa ”

Posting Komentar

You might also like

 

Kubangan Kehidupan Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...