Dilema Tugas Besar: Rindukan Senja Kebebasan.

      Sore hari di kampus Bela Negara. Sebutan Kampus tempat saya menimbah ilmu Teknik Sipil di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur. Sore itu, wajah letih, capek, kurang bergairah terlihat di wajah teman-teman satu angkatan dengan saya. Bisa di bilang mendadak stres. kenapa demikian? tugas besarlah jadi tersangkanya. Deadline tugas besar yang teramat sudah di ujung tanduk harus segera di selesaikan. Kebanyakan teman-teman menngalami dilema besar dalam  kuliahnya di semester lima ini. saya melihat mereka benar-benar merasakan stres yang tiada di kira. Tapi justru itu yang sangat di apresiasi, mereka adalah calon-calon engineer masa depan yang akan menggeser engineer-engineer yang sudah malang melintang saat ini. istilahnya mereka adalah generasi penerus. Bagi saya kebingungan sampai stres adalah proses menuju bisa. Dan mereka membuktikannya, orang-orang yang ingin bisa.

Potret: Tugas Besar saya. Tugas Perencanaan Irigasi dan Struktur Bangunan Air

        Hampir di setiap semester di warnai tugas besar. tapi sangatlah beda dengan semester ini. Ada tiga tugas besar yang menggerogoti waktu bermain, bercanda, bersama mereka. Struktur Baja II, Kontruksi Jembatan, dan Perencanaan Irigasi dan Struktur Bangunan Air. Itulah momok besar yang di takut kan teman-teman kalau sampai tidak lulus. Tarunhannya adalah "lulusnya di undur dulu" (kata dosen) kalau nggak di selesaikan tugas besarnya. Lulus tidak lagi empat tahun, tapi empat tahun lebih. Itulah alasan utama kenapa tugas ini harus benar-benar di selesaikan. Lagi-lagi taruhannya mengulang tahun depan. Mahasiswa yang dulunya kupu-kupu (Kuliah Pulang - Kuliah Pulang) sekarang menjadi suka berlama-lama di kampus. Survei di lapangan, bahkan ada yang rela nggak pulang dan tidur di Kost atau rumah teman seperjuang yang di dekat kampus. Lucunya lagi beberapa dari teman saya, ada yang sampai di cari orang tuanya di kampus, gara-gara nggak pulang dan nggak ngasih kabar orang tuanya. Ya ginilah efek dari tugas besar. lupa segalanya, yang di fokuskan hanyalah tugas besar. sampai-sampai lupa pada orang tua. 

Potret: Ketiga kawan saya saat mengerjakan tugas besar. Said (Kuning), Baim (Merah Marun), dan Alfian (Merah)

      Saya bertanya kepada teman seangkatan tentang masalah tugas besar. Dia berkata "merasa super capek, extra mikir, kurang tidur, jadwal makan menjadi tak tentu, nggak bisa konsen ke UAS (Ujian Akhir Semester)". pokoknya Amazinglah.

        Jarang-jarang dalam hidup bisa seperti ini. Ini menyangkut masa depan kita. Jadi selesai nggak selesai di kumpulkan. Katanya lagi kalau sudah terkumpul, dia ingin jalan-jalan yang jauh. Istilahnya adalah kado setelah berkutak dengan yang namanya tugas besar. Ada teman saya juga yang berkata "Pokoknya kalau terkumpul semua, Kita harus teriak bareng kencang-kencang". Ya itulah pelampiasan mereka setelah keluar dari lubang buaya. Yaa ibaratkan seperti itulah. hehe

      Asal kalian tahu, kalian bisa menguasai Mata kuliah, ya pastinya karena tugas. coba nggak ada tugas, kita-kita pasti nggak akan sehebat ini. nggak ada yang namanya berjuang demi sebuah nilai. Ya nggak?. Jujur saja, saya bisa ini itu, ya karena di kasih tanggung jawab sama dosen dengan di kasih tugas ini itu. Jadi kalau kalian di kasih tugas sama dosen, seharusnya kalian berbangga hati dan senang. Karena secara tidak langsung, kalian di latih oleh dosen. Kerjakan tugas dengan baik, kalau nggak bisa ya tanyakan. Bisa keteman atau senior atau bisa juga ke dosennnya langsung. Simple kan?.



MH. Chifdzuddin
08 Januari 2014 Pukul 10.43 WIB
Kantor Kesekretariatan HMJ Teknik Sipil, FTSP, UPN "Veteran" Jawa Timur.